Kau menyerangku
dengan bisikan sinis yang ditiupkan ketelinga
tapi kau lupa
imanmu belum selesai diasah
jiwamu masih berbelang dosa
Hamis kotoran ditubuh ini
disapa sepoi angin pagi
dalam sebuah siang begitu menakutkan
Ada janji kabut belum tertunai
membuat ranting usia tak kunjung aman
Ajarilah kaki ini menapak cahaya
bukan menuduhku percuma
mencela dicelah-celah bahasa kusam
mencungkil matahati
membelah bilah dadaku
Aku hanya sedikit keaibanmu
tapi kau lebih sibuk menjadi yang arif
memakuku terus dengan hukumanmu sendiri
menolakku mentah mentah
dengan tangan tangan penghinaan
menurutmu itu adalah kemuliaan
(ii)
Aku belajar...
jangan merasa paling benar kalau diri bukan tuhan
Aku belajar...
jangan berlagak menjadi makhluk paling baik
tapi menutup diri pada kebenaran yang lain
Aku belajar...
jangan sekedar melihat, mendengar terus menyimpul
tapi juga turut menyekutui nafsu
Aku belajar...
jangan merasa diri paling tahu, paling beragama
tapi hanya mampu berduka dengan hal-hal yang menjadi bala
aar/Desember 21, 2009