Showing posts with label faREWell. Show all posts
Showing posts with label faREWell. Show all posts

Kamu




Ada hal yang tak dimengertikan disini
Bukan kerana dangkalnya pemahaman
Melainkan tanda tanya
untuk kita meneka dan saling menduga

Dalam puisi terakhir
Aku sediakan kau tempat
Malah lebih lapang dari dunia
Luas tak berbatas serupa langit

Dan kusimpan kemas namamu
Dalam sebaik kata semulia doa
Begitulah caraku menabahkan hati
setelah pecah berulang kali






aar/December 22, 2015






Saat Kau mati




Ada yang hilang, saat kau hilang

Tiada dialog terungkap
Seluruh deriaku mogok
Dan ruang ini begitu lengang
seperti menunggu Qiamat diberitakan tuhan

Aku meneka-neka siapa akan memulai
sendu-sendan bakal pecah
dari cetakan manuskrip dikirim otak
Membuat derita
menemukan parut sebagai takdirnya

Saat kau mati
Aku ditinggalkan dalam kesepian paling riuh

Jiwaku ikut pergi bersamamu






aar/November 27, 2015









A M A N A T






A M A N A T




Aku tersesat dalam sebuah dunia 

dingin nan gelap,
tapi seorang ayah telah datang
membawa lilin kecil dan secangkir pesanan

" Menyerah itu perlu,
namun kau mesti buka mata dari jatuhmu
dan berlari kembali!
Kelak kau akan mengerti kenapa hidup mesti berbagi,
kerana setiap cerita yang kau kisahkan
adalah goresan warna pada kehidupan fana
yang telah kugambar.
Satu saat aku mesti mati,
tapi amanatku akan menjadi mentera
untuk membangkitkanmu kembali.
Tulislah namamu hingga titik penghabisan
sebelum nisan menulis namamu"


Daun-daun hanya bisa gugur
ketika dia menceritakan ini kepadaku
Anginpun tersesat 

ketika aku harus mencari diriku dalam dirinya

Pada dinding yang kulukis sepi,
kau bimbing tanganku,
menuliskan pada selembar kertas
yang sebelumnya tak kuketahui


Kau ajarkanku mengeja
hingga membaca larik-larik kalimat
untuk memahami diriku 

anak perempuanmu
harus taat, berhati baik


Baktiku hanya tersisa doa
sementara durhakaku kepadamu
menjadi tompok sesal 

dalam hitungan nafas
yang saat kutuliskan puisi ini,
kau masih mampu tersenyum 


memandang daun takdirmu
nun jauh di Lauh-Mahfuz
kian layu menunggu gugur





aar/August 21, 2008




 





* Buat ayah...
semoga tetap diberi ketabahan, kesabaran
dan kekuatan iman
untuk terus berjuang menghadapi
dugaan Allah yang maha besar ini.







* Al-Fatehah...
buat almarhum ayahanda yang amat dikasihi
Hj Abdul Rahim b. Alang
9 July 1942 - 7 Oktober 2008